Selasa, 23 November 2010

KECANTIKAN SEJATI

Adalah kebahagiaan seorang laki-laki ketika Allah menganugrahkannya seorang istri yang apabila ia memandangnya, ia merasa semakin sayang. Kepenatan selama di luar rumah terkikis ketika memandang wajah istri yang tercinta. Kesenangan di luar tak menjadikan suami merasa jengah di rumah. Sebab surga ada di rumahnya; Baiti Jannati (rumahku surgaku).


Kebahagiaan ini lahir dari istri yang apabila suami memandangnya, membuat suami bertambah kuat jalinan perasaannya. Wajah istri adalah keteduhan, telaga yang memberi kesejukan ketika suami mengalami kegerahan. Lalu apakah yang ada pada diri seorang istri, sehingga ketika suami memandangnya semakin besar rasa sayangnya? Konon, seorang laki-laki akan mudah terkesan oleh kecantikan wajah. Sempurnalah kebahagiaan seorang laki-laki jika ia memiliki istri yang berwajah memikat.

Tapi asumsi ini segera dibantah oleh dua hal. Pertama, bantahan berupa fakta-fakta. Dan kedua, bantahan dari sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam.

Konon, Christina Onassis, mempunyai wajah yang sangat cantik. Ia juga memiliki kekayaan yang sangat besar. Mendiang ayahnya meninggalkan harta warisan yang berlimpah, antara lain kapal pesiar pribadi, dan pulau milik pribadi juga. Telah beberapa kali menikah, tetapi Christina harus menghadapi kenyataan pahit. Seluruh pernikahannya berakhir dengan kekecewaan. Terakhir ia menutup kisah hidupnya dengan satu keputusan: bunuh diri.

Kecantikan wajah Christina tidak membuat suaminya semakin sayang ketika memandangnya. Jalinan perasaan antara ia dan suami-suaminya tidak pernah kuat.

Kasus ini memberikan ibroh kepada kita bahwa bukan kecantikan wajah secara fisik yang dapat membuat suami semakin sayang ketika memandangnya. Ada yang bersifat psikis, atau lebih tepatnya bersifat qalbiyyah!

Bantahan kedua, sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam: “Seorang wanita dinikahi karena empat hal; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah yang taat beragama niscaya kamu akan beruntung.” (HR. bukhari, Muslim)

Hadist di atas sebagai penguat bahwa kesejukan ketika memandang sehingga perasaan suami semakin sayang, letaknya bukan pada keelokan rupa secara zhahir. Ada yang bersifat bathiniyyah.

Dengan demikian wahai saudariku muslimah, tidak mesti kita harus mempercantik diri dengan alat kosmetik atau dengan menggunakan gaun-gaun aduhai yang akhirnya akan membawa kita pada sikap berlebihan pada hal yang halal bahkan menyebabkan kita menjadi lalai dan meninggalkan segala yang bermanfaat dalam perkara-perkara akhirat, wal ‘iyadzubillah. Namun tidak berarti kita meninggalkan perawatan diri dengan menjaga fitrah manusia, dengan menjaga kebersihan, kesegaran dan keharuman tubuh yang akhirnya melalaikan diri dalam menjaga hak suami. Ada yang lebih berarti dari semua itu, ada yang lebih penting untuk kita lakukan demi mendapatkan cinta suami.

Sesungguhnya cinta yang dicari dari diri seorang wanita adalah sesuatu pengaruh yang terbit dari dalam jiwa dengan segala kemuliaannya dan mempunyai harga diri, dapat menjaga diri, suci, bersih, dan membuat kehidupan lebih tinggi di atas egonya.

Untuk itulah saudariku muslimah… Tuangkanlah di dalam dada dan hatimu dengan cinta dan kasih sayang serta tanamkanlah kemuliaan wanita muslimah seperti jiwamu yang penuh dengan kebaikan, perhatian serta kelembutan. Bukankah kita telah melihat contoh-contoh yang gemilang dari pribadi-pribadi yang kuat dari para shahabiyyah radiyallahu ‘anhunna…?

Janganlah engkau penuhi dirimu dengan ahlak yang selalu sedih dan gelisah, banyak pengaduan dan keluh kesah dan selalu mengancam, karena hal tersebut akan menggelapkan hatimu. Tersenyumlah untuk kehidupan. Seperti kuatnya para shahabiyyah dalam menghadapi kehidupan yang keras dan betapa kuatnya wanita-wanita yang lembut itu mempertahankan agamanya…

Perhiasan jiwa, itulah yang lebih utama. Yaitu sifat-sifat dan budi pekerti yang diajarkan Islam, yang diawali dengan sifat keimanan. Sebagaimana firman Allah, (yang artinya) “Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan.” (QS. Al-Hujaraat: 7)

Apabila keimanan telah benar-benar terpatri dalam hati, maka akan tumbuhlah sifat-sifat indah yang menghiasi diri manusia, mulai dari Ketakwaan, Ilmu, Rasa Malu, Jujur, Terhormat, Berani, Sabar, Lemah Lembut, Baik Budi Pekerti, Menjaga Silaturrahim, dan sifat-sifat terpuji lainnya yang tidak mungkin disebut satu-persatu. Semuanya adalah nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diberikan kepada hamba-hambanya agar dapat bahagia hidup di dunia dan akhirat.

Wanita benar-benar sangat diuntungkan, karena ia memiliki kesempatan yang lebih besar dalam hal perhiasan jiwa dengan arti yang sesungguhnya, yaitu ketika wanita memiliki sifat-sifat terpuji yang mengangkat derajatnya ke puncak kemuliaan, dan jauh dari segala sesuatu yang dapat menghancurkanya dan menghilangkan rasa malunya….!

Saudariku… jika engkau telah menikah, maka nasihat ini untuk mengingatkanmu agar engkau selalu menampilkan kecantikan dirimu dengan kecantikan sejati yang berasal dari dalam jiwamu, bukan dengan kecantikan sebab yang akan lenyap dengan lenyapnya sebab.

Saudariku… jika saat ini Allah belum mengaruniai engkau jodoh seorang suami yang sholeh, maka persiapkanlah dirimu untuk menjadi istri yang sholihah dengan memperbaiki diri dari kekurangan yang dimiliki lalu tutuplah ia dengan memunculkan potensi yang engkau miliki untuk mendekatkan dirimu kepada Yang Maha Rahman, mempercantik diri dengan ketakwaan kepada Allah yang dengannya akan tumbuh keimanan dalam hatimu sehingga engkau dapat menghiasi dirimu dengan akhlak yang mulia.

Saudariku… ini adalah sebuah nasihat yang apabila engkau mengambilnya maka tidak ada yang akan diuntungkan melainkan dirimu sendiri.

Disalin dari: Buletin al-Izzah edisi no16/thn III/Muharram 1425 H

Sabtu, 13 Februari 2010

Renungan (Penyesalan)

Ketika shalat isya’ aku berdzikir dan merenungi kesalahan-kesalahanku, aku teringat kedua orang tuaku berapa banyak pengorbanan mereka untuk aku, mereka berdoa untuk diriku supaya aku berhasil. Setelah aku sadar berapa banyak uang sudah kuhabiskan tapi nggak ada bukti. berapa lama aku sudah di Surabaya tapi nggak ada Ilmu yang kudapat. Aku berdoa kepada Allah

Ya Allah kabulkan lah keinginan dan harapan kedua orang tuaku dan berikasn kekuatan kepadaku supaya aku bisa seperti apa yang merek harapkaqn. Amin ya robbal malamin

Dari sinilah aku mulai saemangat dan berusaha menjadi orang yang terbaik

Ya Allah ini semua ada ditanganmu takdirkanlah aku menjadi orang yang sukses dunia dan akhirat yang berguna bagi agama, orang tua,dan bangsaku

Ya Allah sesungguhnya engkau maha mendengar kabulkanlah doaku.

Minggu, 17 Januari 2010

Suami Yang Sabar

Dalam perjalananku dari Jakarta menuju Surabaya pada tanggal 16 januari 2010 naik Kereta Api
saya melihat sekeluarga yang tidak dapat tempat duduk dalam kereta api,
suami istri dan 2 orang anak mereka mereka
kenapa saya buat judul tulisan ini Suami Yang Sabar, karena dalam perjalanan tersebut saya melihat Suami itu sangat sabar terhadap istrinya yang tida memiliki kesabaran.
saya bukan bermaksud untuk menceritakan aib orang lain tetapi agar kita dapat mengambil contoh dari cerita tersebut
ketika itu mereka mondar-mandir cari tenmpat duduk tetapi tidak ketemu sama sekali akhirnya karena merasa lelah berdesak-desakan mereka berdiri di dekat saya kebetulan saya juga gak dapat tempat duduk pada waktu itu
karena sang istri tidak sabar sang istri marah-marah kepada suaminya sambil menjatuhkan air minum didalam pelastik hitam yang berada di tangannya dan membiarkan anak perempuannya yang kecil nangis begitu saja

sedangkan sang Suami pada saat itu membawa koper besar dan tas rangsel di punggungnya,
namun apa jawaban suami "Yang sabar to dek" kata kata sederhana inilah keluar dari mulut suami tersebut.
mari kita bayangkan kalau seandainya suami marah pada saat itu apa yang terjadi?
seandainya suami tidak sabar pada waktu itu apa yang terjadi?
istrinya marah_marah bahkan mengatakan diam kubuang keluar kamu nanti kata sang istri kepada anaknya yang paling kecil

namun dalam keadaan seperti itu sang suami tetap sabar dan menggendong anaknya untuk menenangkan suasana
inilah yang patut kita contoh
sebenarnya saya ingin menulis banyak namun waktu tidak menmcukupi jadi saya cukupkan sampai di sini dulu di lain waktu kita sambung dan kita edit kembali doanya.........

Jumat, 11 Desember 2009

KURIKULUM INTI

Dalam studi kurikulum akan kita temukan berbagai pengertian tentaang apa yang dimaksud dengan istilah kurikulum inti (core curriculum atau core program) ini. Spears mengatakan bahwa:

“the provision of a common body of growth experiences, usually spoken of as the core curriculum”.

Sedangkan Leonard menyatakan bahwa:

“… that part of the curriculum, which takes as its major job, is the development of personal social responsibility and competency needed by all youth to serve the needs of a democratic society”.

Di lain pihak, Alberty menyatakan bahwa:

“the core may be regard as that aspect of the total curriculum which is basic for all student, and which consist of learning activities that are organized whithout reference to conventional subjects or lines”.

Jadi, memang cukup banyak perumusan tentang apa yang dimaksud dengan kurikulum inti ini. Banyak dari berbagai pengertian tersebut yang dapat membingungkan kita. Atas dasar itu, romine mencoba menyusun perumusan yang lebih komprehenshif. Ia menyatakan bahwa:

“The core curriculum, core program, or core course may be defined as the part of the total curriculum objectives, which is scheduled for proportionally longer blocks of time”.

Perumusan romine ini terlihat lebih lengkap dan tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut. Meskipun demikian, jika kita rinci perumusan tersebut mengandung sejumlah hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu:
a. Kurikulum inti merupakan bagian dari keseluruhan kurikulum yang diperuntukkan bagi semua siswa;
b. Kurikulum inti bermaksud mencapai tujuan pendidikan umum;
c. Kurikulum inti disusun dari garis-garis pelajaran namun tidak secara ketat (bersifat luwes); dan
d. Kurikulum inti disusun untuk jangka waktu yang lebih lama.

PENYUSUNAN KURIKULUM INTI

PENYUSUNAN KURIKULUM INTI
1. Penyusunan kurikulum inti
Sejarah munculnya kurikulum inti adalah dasar pemikiran bahwa penddidikan memberikan tekanan kepada dua aspek yang berbeda, yaitu berikut ini. Ada reaksi terhadap mata pelajaran teori yang bercerai berai yang mengkumulasi bahan pengetahuan. Mengorganisir mata pelajaran dalam suatu inti yang mempersatukan banyak bahan pelajaran diharapkan merupakan cara yang dapat memperkaya isi mata pelajaran dengan makna yang lebih luas. Perkembangan ini menimbulkan lahirnya kurikulum inti yang didasarkan pada unifikasi mata pelajaran sebagai inti dari program pendidikan di sekolah.
Di dalam masyarakat yang semakin terbagi-bagi dan dipisahkan oleh temuan yang timbul dari ilmu pengetahuan dan teknologi, diperlukan adanya satuan progaram pendidikan yang menekankan kepada mempertahankan nilai-nilai umum dan perspektif sosial yang di anut bersama.
Dengan demikian, munculnya kurikulum inti memberikan tekanan pada keperluan sosial yang berbeda, terutama dalam persoalan dan fungsi sosial dari tekanan yang kedua ini dapat ditarik suatu konsep bahwa kurikulum inti bersifat society centered.
2. Ciri-ciri membedakan kurikulum inti
Ada dua sifat yang membedakan kurikulum inti dengan kurikulum lainnya, yaitu:
kurikulum inti menekankan pada nilai-nilai social. Unsur universal dalam msuatu kebudayaan memberikan stabilitas dan kesatuan pada masyarakat. Inti dari universal itu sendiri terdiri atas nilai-nilai asasi atau norma yang mengendalikan aktivitas manusia. Berdasarkan norma itu, ditetapkan mana yang baik dan mana yang buruk.
3. Ciri-ciri Esensial
di samping adanya ciri-ciri yang membedakan
4. Ciri-ciri Umum
1. Inti pelajaran mempergunakan proses demokratis.
2. perencanaan oleh guru-guru secara kooperatif.
3. pengalaman-pengalaman belajar disusun dalam unit-unit yang luas dan komprehenship berdasarkan pada tantangan, minat, kebutuhan dan masalah, dari kalangan siswa dan masyarakat sekitarnya.
4. di dalam inti program banyak digunakan teknik problem solving.
5. Sarana yang diperlukan

Jumat, 13 November 2009

Teguran buat rakyat Indonesia

jadi pertanyaan bagi kita rakyat indonesia, kenapa selama ini setelah 4tahun yang lalu mulai dari gempa tsunami diaceh sampai sekarang adanya kasus KPK,anggodo, polri dan yang lain yang belum selesai-selesai. begitu banyak musibah-musibah melanda negeri kita yang kita cintai ini.kenapa hanya negeri indonesia yang banyak ditimpa musibah. mari kita sama-sama intropeksi diri kita masing-masing.

Sabtu, 24 Oktober 2009

SELLE DARI LIDAH BUAYA

SELLE DARI LIDAH BUAYA
Bagi teman-teman (saudara)yang memiliki tensi yang tinggi dan bingung untuk menurunkannya sudah saatnya mengkonsumsi selle dari lidah buaya.

CARA MEMBUATNYA :

Bahan :
1 kg lidah buaya
¼ kg gula pasir
Garam secukupnya
Asam sitrat
Aroma pasta (esence) penyedap rasa

Proses :
Rendam lidah buaya dgn air panas dikasih garam, cuci sampai bersih/berulang-ulang (sampai lender hilang) dengan air panas. Setelah itu rasakan daging lidah buaya kalau rasanya tawar berarti sudah bersih. Terus belender daging lidah buaya jangan terlalu halus setelah itu dimasak dengan campuran gula, gulanya 1:1/4 (1 kg lidah buaya, ¼ gula pasir). Kemudian kasih asam sitrat secukupnya, terus kasih peneyedap rasa (esence) secukupmya atau menurut selera.

Kegunaannya :
1.berguna untuk menurunkan tensi
2.menyembuhkan sariawan

kalau anda tidak percaya atau bingung belum mengerti, ataupun ingin keterangan secara mendetail, anda bisa menghubungi nomor berikut : 081331914247.