Jumat, 11 Desember 2009

PENYUSUNAN KURIKULUM INTI

PENYUSUNAN KURIKULUM INTI
1. Penyusunan kurikulum inti
Sejarah munculnya kurikulum inti adalah dasar pemikiran bahwa penddidikan memberikan tekanan kepada dua aspek yang berbeda, yaitu berikut ini. Ada reaksi terhadap mata pelajaran teori yang bercerai berai yang mengkumulasi bahan pengetahuan. Mengorganisir mata pelajaran dalam suatu inti yang mempersatukan banyak bahan pelajaran diharapkan merupakan cara yang dapat memperkaya isi mata pelajaran dengan makna yang lebih luas. Perkembangan ini menimbulkan lahirnya kurikulum inti yang didasarkan pada unifikasi mata pelajaran sebagai inti dari program pendidikan di sekolah.
Di dalam masyarakat yang semakin terbagi-bagi dan dipisahkan oleh temuan yang timbul dari ilmu pengetahuan dan teknologi, diperlukan adanya satuan progaram pendidikan yang menekankan kepada mempertahankan nilai-nilai umum dan perspektif sosial yang di anut bersama.
Dengan demikian, munculnya kurikulum inti memberikan tekanan pada keperluan sosial yang berbeda, terutama dalam persoalan dan fungsi sosial dari tekanan yang kedua ini dapat ditarik suatu konsep bahwa kurikulum inti bersifat society centered.
2. Ciri-ciri membedakan kurikulum inti
Ada dua sifat yang membedakan kurikulum inti dengan kurikulum lainnya, yaitu:
kurikulum inti menekankan pada nilai-nilai social. Unsur universal dalam msuatu kebudayaan memberikan stabilitas dan kesatuan pada masyarakat. Inti dari universal itu sendiri terdiri atas nilai-nilai asasi atau norma yang mengendalikan aktivitas manusia. Berdasarkan norma itu, ditetapkan mana yang baik dan mana yang buruk.
3. Ciri-ciri Esensial
di samping adanya ciri-ciri yang membedakan
4. Ciri-ciri Umum
1. Inti pelajaran mempergunakan proses demokratis.
2. perencanaan oleh guru-guru secara kooperatif.
3. pengalaman-pengalaman belajar disusun dalam unit-unit yang luas dan komprehenship berdasarkan pada tantangan, minat, kebutuhan dan masalah, dari kalangan siswa dan masyarakat sekitarnya.
4. di dalam inti program banyak digunakan teknik problem solving.
5. Sarana yang diperlukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar